Rabu, 31 Desember 2014

Bisnis Waralaba Makanan Paling Menjanjikan di Tahun 2015

 
Bisnis Waralaba Makanan
 
 
Anda yang tengah mencari peruntungan dalam berbisnis, cuan waralaba atau franschise tahun depan masih menggiurkan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik mendorong naiknya pendapatan warga. Utamanya, kenaikan jumlah kelas menengah.

Boston Consulting Group memprediksi jumlah kelas menengah di Indonesia sebesar 64% dari 2012 yang berjumlah 41,6 juta jiwa menjadi 68,2 juta jiwa pada 2020. Dengan pengeluaran berkisar berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan, kelas menengah ini menjadi pasar potensial bagi bisnis, tak terkecuali pebisnis waralaba.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Amir Karamoy mengatakan, bisnis waralaba masih akan semarak tahun depan. Tak hanya waralaba lokal tapi juga waralaba asing. "Potensi pasar Indonesia jadi pemacu," ujar dia.

Berlakunya pasar bebas ASEAN, pewaralaba dari negeri tetangga di kawasan Asia Tenggara akan menyerbu pasar Indonesia. Pebisnis waralaba Thailand dan Filipina termasuk agresif mengincar bisnis di Indonesia. Dalam pameran Franchise & License Expo Indonesia 2014 belum lama ini, sekitar 45 brand waralaba asing siap merambah pasar Indonesia.

Mereka datang dari Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Jepang. Kebanyakan dari mereka membidik sektor makanan. "Ini bisnis paling unggul di tahun depan," kata Amir.

Naiknya pendapatan bertambahnya warga kelas menengah, berikut perubahan gaya hidup menjadi pendorong bisnis ini. Alasan yang sama menjadikan bisnis waralaba seperti ritel, salon dan spa, travel, pendidikan serta klinik kesehatan dan kecantikan juga menjanjikan. "Investor Jepang juga akan masuk bisnis kesehatan dan ritel lebih banyak lagi, " tandas Amir.

Pengamat waralaba Anang Sukandar menambahkan, bisnis waralaba kuliner masih akan mendominasi tahun depan. "Dibandingkan sektor lain, bidang makanan masih nomor satu," ujarnya. Bisnis ini menjanjikan karena pasarnya besar dan dibutuhkan semua orang sehingga perputaran uangnya lebih cepat.

Urutan kedua sektor ritel. Selanjutnya diisi sektor lain yang mayoritas berhubungan dengan kebutuhan warga dan gaya hidup konsumerisme. Sayang, peluang menggiurkan dari sektor kuliner, kata Amir dan Anang, dominan diambil waralaba asing. Adapun jagoan lokal, banyak yang bermain di sektor ritel. "Waralaba lokal jago kandang, padahal peluang di Asean juga terbuka, "ujar Amir.

Selasa, 30 Desember 2014

Peluang Bisnis Perangkat Elektronik

 
peluang bisnis terbaru
 
Banyaknya usaha elektronik yang ada saat ini, di karena kebutuhan masyarakat akan barang elektronik juga semakin meningkat.
 
NERACA
 
Permintaan masyarakat akan produk elektronik cukup tinggi, akibatnya usaha penjualan perangkat elektronik saat ini banyak ditemukan di berbagai tempat. Dari mulai usaha pembuatan barang elektronik, toko elektronik, usaha jasa reparasi barang elektronik, sampai Mandiri - UMKM - Mandiri Kredit Usaha Produktif elektronik banyak kita temukan di sekitar kita.
 
Apalagi, mengingat kalau saat ini produk elektronik bukan lagi menjadi barang mewah, hampir setiap rumah sudah memiliki barang elektronik. Tak peduli dari kalangan apa masyarakat tersebut. Ya, baik masyarakat menengah ke atas, maupun masyarakat menengah ke bawah sudah barang tentu menggunakan barang elektronik untuk memudahkan pekerjaan mereka.
 
Dengan kata lain, usaha di sektor elektronik memiliki prospek yang sangat cerah, apalagi saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Dan masyarakat pun memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaan mereka.
 
Tentu saja, tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang elektronik, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku Usaha elektronik. Seperti Ichen misalnya, keuntungan yang didapat cukup besar. Apalagi dia juga memberikan fasilitas kredit.
 
"Kan tidak semua konsumen punya banyak uang, saya bekerjasama dengan salah satu leasing untuk membiayai konsumen. Biasanya, konsumen yang ada di sini lebih mencari produk seperti televisi, PS, AC, kulkas, dan mesin cuci," sebut Ichen pemilik salah satu toko elektronik di bulangan Kebon Jeruk Jakarta barat.
 
Meski demikian, usaha di bidang ini juga pasti akan menemui kendala, nah kendala dalam menjalankan usaha ini biasanya adalah karena kurangnya modal untuk mengembangkan usaha. Karena untuk membuka Usaha elektronik, membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit, apalagi jika melihat ketatnya persaingan bisnis yang cukup ketat.
Kendala yg lainnya yaitu harga barang elektronik yg sering naik turun, seiring dgn naik turunnya nilai rupiah.
 
Memulai Usaha
 
Untuk memulai utamanya yang harus disiapkan adalah lokasi usaha yang strategis, setelah urusan lokasi usaha terpenuhi, selanjutnya cari informasi distributor barang elektronik yg dapat menyuplai produk elektronik.
 
Bisa saja degan bekerjasama pada toko grosir elektronik yang ada pusat penjualan elektronik seperti Glodok atau Mangga dua. Lalu, atur strategi pemasaran usaha elektronik milik Anda. Bisa degan membagikan brosur maupun pamflet di lingkungan sekitar toko Anda.
 
Selain itu Anda juga bisa beriklan di media sosial dengan cara free, atau jika punya dana lebih banyak, pasanglah iklan di berbagai mediabaik media cetak, elektronik, dimana semua itu bertujuan agar masyarakat mengetahui informasi mengenai keberadaan Usaha Anda.
 
Nah, jika usaha Anda ini sudah berjalan, bila perlu berikan potongan harga untuk pembelian produk tertentu. Sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk elektronik pada di toko Anda. Karena walau bagaimana pun faktor harga sangat menentukan penjualan Anda.
 
Perlu Anda ingat, kunci kesuksesan usaha elektronik adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Intinya, dengan menyediakan produk elektronik dengan teknologi terkini mampu menarik minat konsumen
 
Artikel lainnya

Senin, 29 Desember 2014

Model Bisnis Unik dan Terpadu

Pada Januari 1993, Lippo Karawaci meresmikan pembangunan kota mandiri pertamanya Lippo Village di Karawaci, Tangerang, yang terletak 30 kilometer sebelah barat Jakarta. Kemudian, pada tahun yang sama, perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan yang yang terletak 40 km sebelah timur Jakarta. LPKR resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 1996.

Setelah penggabungan delapan perusahaan properti pada 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Hospitals dan Hotels & Leisure.

LPKR yang tergabung dalam kelompok usaha Lippo Grup, memiliki usaha dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/ pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedunggedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi.

Saat ini, LPKR adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, aset dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu. LPKR menciptakan perkembangan yang terencana yang menghindari kemacetan lalu lintas, yang bebas banjir, dan memiliki infrastruktur kelas dunia.

Perusahaan ini didorong oleh visi mempengaruhi kehidupan, sementara terus menciptakan nilai bagi para stakeholder. Atas keberhasilan perusahaan, LPKR melalui Lippo Cikarang terpilih sebagai The Region's Top 200 Small and Midsize Companies, Terbaik dibawah Satu Miliar Dolar dari Forbes Asia pada Desember 2014.

Hingga September 2014, LPKR dapat membukukan kenaikan 15,4 % laba yang terjadi karena terdapatnya pertumbuhan pendapatan yang sehat di semua lini bisnis, demikian dikatakan Perseroan melalui release pada hari Jumat. Laba bersih pengembang properti tersebut meningkat menjadi Rp1,05 triliun (USD86,8 juta) pada periode Januari-September dari Rp910 miliar pada periode sebelumnya.

LPKR memperkirakan laba perseroan 2014 mencapai Rp2,5 triliun, naik 107% dibandingkan 2013. Sementara pendapatan diperkirakan Rp11,7 triliun, naik 75%. Selama 2014, LPKR telah meluncurkan total 9 menara kondominium serta 1 gedung perkantoran. Perkiraan 2014, marketing sales properti LPKR mencapai sekitar Rp5,2 triliun atau tumbuh lebih dari 26% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.

Sementara untuk 2015, LPKR memperkirakan laba sebesar Rp2,2 triliun atau turun 15%. Sedangkan pendapatan diperkirakan Rp11,6 triliun, turun 0,5%.

Sabtu, 27 Desember 2014

Batu Akik Jadi Peluang Bisnis yang Kian Menggiurkan

Demam batu akik yang disulap menjadi cincin hingga saat ini kian mewabah di Jambi. Deretan para penjual batu akik, dari bentuk bahan belum jadi hingga ke penggosok batu-batu tersebut, bertebaran di mana-mana, bahkan memanjang di trotoar jalan di dalam kota.

Arif, salah satu pengasah batu akik, mengatakan demam batu akik sudah ewabah sejak satu tahun terakhir di Jambi. Saat ini batu akik semakin digemari banyak orang.

Dia mengatakan, omzet dari membuat dan membentuk batu akik menjadi cincin kini mencapai Rp3 juta per hari.

Menurutnya, bahkan untuk bahan batu yang belum diolah saja bisa menghasilkan omzet mencapai ratusan ribu per harinya.

Dia menjelaskan, batu alam dalam bentuk tersebut, didapat dari dasar-dasar sungai yang ada di Jambi, bahkan di antaranya ada bahan batu yang berasal dari kayu yang sudah memfosil selama ratusan tahun atau yang dikenal dengan istilah batu sungkai.

Dia berharap, pemerintah dapat ikut menggairahkan potensi sumber alam asli Indonesia tersebut.

Contohnya, dengan menggalakkan berbagai event pameran batu akik dan dipromosikan hingga mancanegara.

artikel terkait

Rincian Bisnis Peternakan Sapi

Peternakan merupakan sektor usaha yang menjanjikan. Hal tersebut terungkap saat acara Berita Resmi Statistik yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bali belum lama ini.

Panusunan Siregar, Kepala BPS Provinsi Bali, mengatakan ongkos usaha sektor mulai dari pertanian, peternakan dan kesehatan hewan sangat tinggi terutama pada pengadaan biaya produksinya. Namun di Bali usaha peternakan sangat menjanjikan, tak heran banyak orang yang mencoba usaha peternakan tersebut.
Contohnya usaha peternakan sapi potong, total biaya produksinya mencapai Rp2,2 juta/ekor/tahun. Sebagian besar biaya tersebut digunakan untuk pakan Rp1,1 juta/ekor/tahun dan biaya pekerja Rp1 juta/ekor/tahun. Selain itu, biaya untuk pemeliharaan kesehatan dan lain-lain sebesar Rp26.000/ekor/tahun dan Rp58.000/ekor/tahun. Sisa biaya lainnya adalah untuk bahan bakar minyak, listrik, dan air.

"Dengan nilai produksi sebesar Rp3 juta per ekor per tahun, maka usaha peternakan sapi potong dapat dikatakan untung. Umumnya sebagian kegiatan ternak dilakukan sendiri oleh peternaknya dan pakan ternak tidak beli. Maka keuntungan yang diterima peternak sebesar biaya pemeliharaan & pakan yang tidak dikeluarkan peternak tersebut," kata Panusunan Siregar, Jumat (26/12/2014).

Dari total rumah tangga usaha sapi potong, 69,98% mengusahakan 1 hingga 2 ekor. Sebesar 60,94% bertujuan untuk pengembangbiakan dan 81,78% mengusahakan dengan cara dikandangkan.
Berdasarkan intensitas penjualan, sebanyak 82,76% rumah tangga usaha sapi potong menjual ternaknya secara tidak rutin dan 55,75% diantaranya menjual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tambah Panusunan.

"Rata-rata biasanya para rumah tangga tersebut menjual hasil ternak mereka pada bulan Desember 2013 hingga Januari 2014," tambahnya.

Selasa, 23 Desember 2014

Meraup Untung dari Gurihnya Keripik Pare

Tidak semua orang suka makan pare, karena rasanya yang pahit meski sudah dibuat sayur dengan tambahan bumbu. Selain pare, terong juga tidak banyak yang menggemari. Lalu bagaimana jika dua sayur itu dibuat menjadi keripik?

Adalah Esti Widayati, pengusaha keripik asal Kampung Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang yang berinovasi membuat pare menjadi kudapan nikmat itu. Semula, wanita 47 tahun itu hanya seorang ibu rumah tangga sembari merintis usaha catering dan souvenir sekitar tahun 2009 silam.

Namun Etik - panggilan akrabnya - kerap mengeluhkan dua putrinya yang tidak suka makan sayur, termasuk pare dan terong. Etik pun berfikir untuk memodifikasi aneka sayur menjadi makanan yang digemari anak-anak.

“Dahulu saya selalu kesal dengan anak-anak yang susah sekali makan sayur, lalu saya mencari cara bagaimana agar anak-anak saya suka makan sayur, saya terus bereksperiman hingga akhirnya nemu ide membuat keripik,” ucap Etik, kepada Kompas.com, Senin (8/12/2014).

Etik menuturkan, keripik buatannya tidak serta merta disukai anak-anaknya karena keripik pare masih pahit dan keripik terong yang masih lembek dan tidak tahan lama. Setelah melalui berbagai uji coba, alumni SMA Kristen 1 Kota Magelang itu pun berhasil meramu pare dan terong menjadi keripik yang gurih, renyah dan tentu tidak pahit.

“Benar saja, anak-anak saya sangat menyukainya. Lalu saya mencoba untuk jenis sayuran lain, seperti daun singkong, seledri, kemangi, bayam. Untuk keripik daun singkong, saya bikin seperti peyek paru sapi. Kalau orang menyebutnya keripik paru KW," ungkap Istri Budi Sutrisno itu sembari berkelakar.

Etik tidak menyangka, selain anak-anaknya, sejumlah kerabat, teman dan tetangga juga menyukai keripik buatannya. Etik pun lantas mencoba mengembangkannya menjadi sebuah usaha rumahan hingga sekarang. Sementara usaha catering dan souvenirnya ia tinggalkan karena menurut Etik usaha tersebut memakan banyak waktu dan tenaga.

“Proses pembuatan keripik sayuran ini membutuhkan sekitar 1,5 jam, mulai dari merajang, lalu menghilangkan kadar airnya, membuat adonan tepung, selanjutnya digoreng hingga dua kali proses. Kami juga tidak menggunakan tambahan zat kimia apapun, jaid aman dan sehat,” urai Etik.

Kini Etik memiliki delapan pekerja yang membantunya memproduksi puluhan kilogram keripik sayuran di rumahnya yang terletak di Jalan Jeruk 1 nomor 3, Kramat Selatan, Magelang Utara, Kota Magelang. Dalam sehari, ia mampu memproduksi rata-rata 30 kilogram untuk satu jenis keripik sayur.

Usaha keripik sayuran yang ia bernama “Jaya Makmur” itu sudah memiliki pelanggan hingga ke luar kota, seperti Temanggung, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Lampung hingga Pacitan Jawa Timur.

“Sebagian besar pelanggan saya para sales, produk saya mereka jual kembali. Pesanan akan melonjak kalau menjelang Hari Raya seperti, Idul Fitri dan Natal,” ungkap Etik.

Harga keripik aneka sayuran ini juga tidak begitu mahal. Untuk satu kantong plastic ukuran 2,5 kilogram, ia jual dengan harga antara Rp 80.000 – Rp 85.000. Ia juga mengemas aneka keripik ini dengan bungkusan yang lebih kecil berukuran 175 gram dengan harga Rp 13.000 - Rp 15.000 per bungkus.

Atas keberhasilannya, Etik pun dipercaya menjadi Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jaya Abadi di kampungnya. Banyak pengusaha kecil yang bergabung dalam KUB tersebut. Dari usaha keripik sayuran tersebut, Etik juga mengaku bisa membantu menambah penghasilan suami yang bekerja di bidang property di Karanganyar Jawa Tengah.

"Alhamdullilah, hasilnya bisa membantu suami, membiayai sekolah dua anak saya yang masih sekolah dasar dan kuliah di Yogyakarta,” tutur Etik.

Namun Etik tidak menampik jika saat ini produksi keripik sayurannya sedikit menurun. Bahkan beberapa produk keripik sayur terpaksa dihentikan lantaran harga bahan baku yang melambung tinggi. Ia menggambil bahan baku langsung dari petani lereng Merapi di Kengan.

Etik menyebutkan, daun seledri yang semula Rp 3.000 naik menjadi Rp 15.000 per kilogram. Belum lagi gas LPG yang kian langka akhir-akhir ini dan biaya pengiriman yang meroket pascakenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. “Semua serba naik dan terus terang kami bingung untuk menentukan harga jual produk kami. Sementara ini kami bikin keripik sesuai order saja dulu,” pungkas Etik.


Artikel terkait lainnya

BUMD bukan untuk mencari untung

Anggota Komisi C DPRD DKI, Selamat Nurdin, mengkritisi rencana pengajuan modal pemerintah (PMP) kedelapan badan usaha milik daerah (BUMD) sebesar Rp 11,32 triliun.
Menurutnya, setiap BUMD seharusnya menjelaskan terlebih dahulu master plan dan manfaatnya untuk masyarakat, sebelum mendapatkan PMP. “Ini harus jelas dulu, bagaimana manfaatnya untuk warga DKI, karena BUMD tidak hanya (mencari) keuntungan semata, tetapi bagaimana manfaat untuk rakyat,” kata Selamat di Gedung DPRD DKI, Selasa (16/12/2014).


Selain itu, ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Jakarta ini juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menggolongkan terlebih dahulu, mana BUMD yang berorientasi mencari keuntungan dan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kalau (yang fokus mencari) keuntungan, berani berapa dia kasih masukan ke PAD (pendapatan asli daerah)? Kalau tak sesuai, tolak. Jadi, semuanya harus jelas dong,” tegasnya.
Kata Selamat, pengajuan PMP kedelapan BUMD itu, sebagaimana termuat dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015, tak jelas tujuannya.
“Ini mengajukan anggaran triliunan rupiah, tapi tak jelas arahnya, main minta aja. Dari pada enggak jelas, mending buat pembangunan infrastruktur,” ketus dia.

“Kalau  hanya cari (untung), taruh aja di pasar modal. Jelaskan itu,” imbuhnya berseloroh.
Meski demikian, ketua Fraksi PKS (FPKS) DPRD DKI ini tak keberatan pemprov memberikan PMP ke PD PAL Jaya sebesar Rp 570 miliar, lantaran perusahaan pelat merah tersebut berkontribusi besar kepada warga, khususnya pengadaan air bersih. Namun, dia mengajukan syarat. “Asalkan beli Aetra secara utuh.”
Mengingat pemberian PMP tersebut bermasalah, Selamat pun pengusulkan, “meminta pakar BUMD didatangkan,” tandas dia. @fatah_sidik

Berikut delapan BUMD DKI yang memperoleh PMP sesuai KUA-PPAS RAPBD 2015:

1. PT Pembangunan Jaya Ancol Rp 500 miliar
2. PT Bank DKI Rp 1,5 triliun
3. PT Transportasi Jakarta Rp 2 triliun
4. PD Pasar Jaya Rp 1,08 triliun
5. PT Jakarta Tourisindo Rp 500 miliar
6. PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun
7. PT Jakarta Propertindo Rp 550miliar
8. PD PAL Jaya Rp 570 miliar.

Tingkatkan Bisnis Mikro, Bank Mandiri Gandeng 4 Instansi


Tingkatkan Bisnis Mikro


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menggandeng Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, agar bisa meningkatkan pertumbuhan bisnis mikro, yang saat ini pertumbuhannya sudah mencapai 35 persen.

"Kami manfaatkan pertumbuhan bisnis mikro, potensi bisnis di sektor ini sangat besar, karena jumlah nasabah kredit yang besar, karena itu kita manfaatkan," ujar Direktur Micro and Retail Banking BMRI, Hery Gunardi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12/2014).

Menurut Hery, dengan terealisasi kerjasama ini, nasabah Bank Mandiri akan mendapatkan pilihan dalam berasuransi. Preminya saja saat dibayar memiliki kisaran Rp50 ribu-Rp100 ribu. Dengan premi itu, perusahaan asuransi bakal meng-cover aset, jiwa, agunan atau jaminan kredit.

"Cover yang ada disini, pastinya disesuaikan dengan jenis kredit yang diajukan nasabah pada saat memilih," kata dia.

Dia menjelaskan, perseroan berharap dengan terjalinnya kerjasama ini, peningkatan penyaluraan kredit mikro bisa mencapai Rp40 triliun di tahun 2015.

5 Alasan Rasional Untuk Memulai Bisnis Sendiri


Memulai Bisnis Sendiri

Anda mungkin sudah sejak lama memimpikan ingin memiliki bisnis sendiri, namun belum berani mewujudkannya.
Cobalah simak dulu beberapa alasan untuk memulai bisnis sendiri berikut ini, siapa tahu bisa menginspirasi Anda.

1. Kepuasan pribadi
Saat memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, pasti Anda akan memilih bidang yang memang Anda minati. Dengan mengerjakan sesuatu yang Anda sukai tentu saja akan membawa kepuasan bagi pribadi Anda sendiri. Jika minat Anda sudah jelas, Anda pun tak akan kesulitan untuk menentukan bidang bisnis yang akan dibangun.

2. Menjadi bos untuk diri sendiri
Salah satu keuntungan memiliki bisnis sendiri adalah Anda bisa menjadi bos untuk diri sendiri. Anda yang akan mengatur jadwal, sesuai dengan kenyamanan Anda bekerja. Anda pula yang mengatur tenggat waktu. Namun di satu sisi, Anda juga harus bisa disiplin, karena salah pengaturan waktu bisa berakibat buruk bagi bisnis Anda.

3. Bisa kreatif
Berbeda dengan bekerja di sebuah perusahaan tertentu, dengan bekerja sendiri Anda akan bisa melepaskan sisi kreatif Anda. Apabila bekerja dengan orang lain membuat Anda merasa terkurung dan tidak bebas berekspresi, maka memiliki bisnis sendiri adalah pilihan terbaik Anda.

4. Dapat menguntungkan
Tidak harus memiliki bisnis besar untuk mendapatkan untung. Banyak bisnis kecil yang juga mendapatkan laba, walaupun mungkin proses di awalnya cukup sulit. Bukan tidak mungkin bisnis pemula Anda juga bisa menjadi besar. Tentu saja dengan ketekunan dan usaha dalam menjalankannya, bisnis Anda pun bisa meraih keuntungan.

5. Bisa menjadi karir kedua
Jika Anda belum yakin untuk meninggalkan karir Anda sebagai pekerja kantoran, maka jadikan bisnis sebagai karir kedua Anda. Mungkin akan terasa sulit untuk menjaga keduanya tetap seimbang. Karena itu, Anda harus berusaha mengatur waktu antara keduanya dan tentukan mana yang jadi prioritas pendapatan utama.

Minggu, 21 Desember 2014

Dolar Naik, Industri Lokal Bisa Untung


bisnis untung

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan naiknya nilai tukar dolar Amerika akan memberikan peluang baru terhadap pelaku industri dalam negeri. "Bisa jadi peluang tapi untuk yang berbasis industri sumber daya alam," ujarnya kepada Tempo di kantornya, Kamis, 17 Desember 2014. 

Harjanto menjelaskan, industri yang dimaksud antara lain agro, makanan, dan minuman. Sebab, industri tersebut membeli bahan baku dengan rupiah dan menjual produknya dalam mata uang dolar. "Jadinya ada keuntungan," ujarnya.

Namun industri yang berbasis teknologi tidak akan merasakan hal yang sama. Menurut Harjanto, industri tersebut malah mengalami tekanan. Industri seperti kimia dan logam dasar yang mengimpor bahan baku 25-50 persen pasti akan tertekan. "Tapi, industri lain yang di bawah 25 persen lain cerita," kata Harjanto. 


Harjanto menilai sulit mengambil keuntungan dari penguatan dolar. Pelemahan rupiah, kata dia, juga bukan momentum yang tepat untuk menguasai pasar. "Sebenarnya kita secara langsung sudah menguasai pasar," katanya.

Meski demikian, pemerintah berharap kurs rupiah segera stabil lagi. Sebab, karena momentum ini, ada industri yang dirugikan dan diuntungkan. Harjanto mengatakan ketidakstabilan rupiah menyebabkan pengusaha sulit memprediksi biaya operasional. "Nanti akan timbul biaya di luar dugaan," ujarnya.

Cacing, Bisnis Menjijikkan Tapi Memberi Untung Selangit


bisnis yang menguntungkan

Bagi banyak orang, cacing hewan menjijikkan sehingga banyak yang tak ingin menyentuhnya. Tapi tak disangka, di bawah tangan dingin Abdul Azis Adam Maulida, hewan cacing bisa diolah menjadi sebuah lahan bisnis dengan keuntungan yang tak sedikit.
Bahkan, pria ini bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan dengan hanya berjualan cacing. Berikut ini penuturan Abdul Azis tentang sepak terjangnya mengelola usaha cacing, seperti mengutip dari laman Studentpreneur, Kamis (18/12/2014):

 Awal mula bisnis
Abdul Azis memulai bisnisnya pada 2010. Tepatnya pada 27 April 2010, setelah dirinya memutuskan untuk keluar dari sebuah perusahaan di Jawa Timur.
Awalnya, dia mencoba mencari peruntungan di beberapa bisnis. Diantaranya membuka les privat untuk siswa SD, ternak sapi, ternak lele, jual beli kertas bekas dan lain-lain. Tapi semuanya kandas di tengah jalan karena dirinya kurang serius menjalani.
Perkenalan dengan cacing diawali ketika Abdul Azis mengikuti seminar belut di Komunitas GOBES (Gabungan Orang Belut Semarang). "Dari seminar tersebut saya baru tahu bahwa makanan belut adalah cacing," kata dia.

Usai seminar, dia pun memulai persiapan pembuatan kolam belut. Selanjutnya setelah semua persiapan selesai, dia memesan belut untuk pertama kalinya sekaligus cacing 10 kilogram (kg) sebagai pakannya.
Budidaya belut ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Beberapa kali diulang pemesanan bibit dan perbaikan perlakuan, tetap saja gagal. Akhirnya dia pun menyerah untuk melanjutkan budidaya belut.

Justru cacing yang tidak terlalu diperhatikan tetap berkembang meskipun tidak optimal. Dari peristiwa itulah mulai ada ketertarikan untuk mempelajari cacing.
"Semakin saya serius memberi perhatian ke cacing, semakin terlihat keunggulan dan kemudahan budidaya cacing. Pakan murah-berlimpah, perkembangan cepat, penyakit relatif tidak ada, perawatan mudah, harga jual yang cukup mahal serta prospek pasar yang sangat terbuka. Atas alasan tersebut saya memutuskan cacing sebagai pilihan bisnis," dia bertutur.

Menurut dia, besarnya potensi pasar cacing karena hewan ini dibutuhkan di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan maupun peternakan. Pabrik pakan, kosmetik, farmasi maupun pemancingan.
Kini, berapa penghasilan yang didapat dalam satu bulan?. Dia menuturkan

Harga cacing saat ini dipelanggan sekitar Rp 40.000 – Rp 60.000/ kg. dan Produksi RAJ Organik per hari rata-rata sekitar 300 kg. Insya Allah beberapa waktu mendatang dengan seiring perkembangan produksi mitra kita tergetkan produksi cacing minimal 2 ton/hari atau 60 ton/bln.

Tantangan

Abdul Azis mengaku secara umum, budidaya cacing relatif sangat mudah. Kesulitan-kesulitan yang dialami pembudidaya cacing umumnya mengatur ketersediaan pakan walaupun makanan cacing adalah limbah di sekitar.
"Masyarakat terbiasa dengan segala hal yang bersifat instan sehingga tidak siap untuk mengolah limbah menjadi makanan cacing, karena konsep bisnis cacing yang saya kembangkan adalah ekonomi kerakyatan, maka tantangan terbesarnya adalah bagaimana me-manage masyarakat supaya bisa bekerja secara professional, tersistem dan taat aturan," jelasnya.

Lebih lanjut, dia membagi tips kepada siapapun yang ingin berbisnis cacing. Tipsnya, untuk menghasilkan produk yang berkualitas perlu dibuat standar perawatan yang jelas, baik dalam hal pakan, tempat , waktu dan peningkatan teknologi perawatan. Untuk saat ini yang menjadi prioritas kualitas adalah jumlah produksi yang kontinyu.

"Dalam konsep saya, cacing kita posisikan sebagai hulu/ fondasi bisnis. Fokus kedepan bagaimana secara terus menerus kita akan mengembangakan bisnis baru dengan konsep BIO CYCLO FARMING, yang merupakan hilir dari system bisnis RAJ Organik. Hulunya cukup 1 saja, hilirnya yang tidak kami dibatasi," kara dia.

Sejauh ini dia pun mengaku tidak mengalami kesulitan berarti karena pada dasarnya budidaya cacing ini relatif mudah. Permasalahan yang sekarang menjadi prioritas penyelesaian di lapangan adalah bagaimana membina masyarakat yang menjadi mitra kami untuk bekerja secara profesional dan disiplin terhadap aturan yang telah disepakati bersama.

Investasi Apartemen Dinilai Paling Menguntungkan

bisnis properti


Bisnis properti sepanjang 2014 lesu. Ketua Real Estate Indonesia Surakarta Anthony Hendro mengatakan banyak kendala yang membuat bisnis properti pada 2014 terpuruk.

“Terutama yang paling memukul, kenaikan harga BBM,” katanya, Selasa, 2 Desember 2014. Kenaikan harga BBM membuat harga properti naik 12-15 persen akibat dampak kenaikan harga bahan bangunan, seperti pasir, besi, dan batu.

Meski begitu, kata dia, ada peluang investasi yang menjanjikan pada sektor properti, yaitu kepemilikan apartemen. “Keuntungannya bisa 100 persen,” katanya. Dia mencontohkan, jika seseorang membeli satu unit apartemen sebelum dibangun seharga Rp 300 juta, dua tahun kemudian atau setelah dibangun, menjadi Rp 600 juta per unit.

Bagi mereka yang ingin berinvestasi pada kepemilikan apartemen, dia mengingatkan untuk selalu mengecek kredibilitas pengembang. Investor harus memastikan bahwa pengembang bisa dipercaya dan benar-benar membangun sesuai janji. “Karena investor membeli sebelum dibangun, harus dipastikan selesai tepat waktu,” katanya.

Syarat lainnya, investor harus melihat lokasi. Jika dinilai strategis, harga jual apartemen akan melonjak dengan sendirinya. Terakhir, harus memastikan legalitas tanah dan bangunan. Jangan sampai membeli properti di lahan sengketa. “Saya yakin apartemen tetap menarik,” ujarnya. Sebab, kenaikan harganya sangat cepat dan dalam waktu singkat.

Karena itu, dalam pameran properti akhir tahun, dia mengandalkan penjualan apartemen untuk mengangkat kinerja bisnis properti. Menurut dia, masyarakat mulai melirik investasi apartemen daripada rumah tapak. Selain apartemen, produk lain yang ditawarkan adalah rumah komersial dan rumah subsidi. Lokasinya di sekitar Surakarta dan Yogyakarta.

Penyelenggara pameran, Arita, mengatakan pameran diselenggarakan pada 24 Desember 2014 sampai 4 Januari 2015 di Solo Paragon Mall. “Ada 27 pengembang yang memastikan ikut,” katanya.

Menurut Arita, kebanyakan pengembang akan menawarkan properti baru atau sudah dibangun. Selain apartemen, ada rumah komersial dan rumah subsidi. Program khusus yang ditawarkan pengembang di antaranya cicilan uang muka dalam jangka waktu tertentu.

Wanginya Bisnis Kotoran Sapi


Bisnis Kotoran Sapi

Mungkin bagi sebagian kalangan, keberadaan kotoran ternak seperti sapi dianggap sebagai limbah saja. Namun, di tangan para peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Ternak Sedyo Makmur, Dusun Ngemplak 1, Umbulmartani, Ngemplak ini, limbah organik ini menjadi produk yang menguntungkan.
Produk yang dihasilkan dari kotoran sapi berupak pupuk organik yang bebas dari bahan kimia. Kendati sederhana, namun hasil penjualan pupuk ini memberikan keuntungan yang dapat menjadi andalan anggota kelompok sebanyak 38 orang itu.

“Dari 143 ekor sapi yang ada di kelompok ini, setiap bulannya menghasilkan 20 ton pupuk organik siap pakai. Per kilogramnya dijual ke kalangan petani sebesar Rp 600 dan selalu habis terjual. Tinggal dikalikan saja berapa keuntungan yang didapat,” papar Harno Mulyono, Ketua II Kelompok Ternak Sedyo Makmur saat ditemui di rumah produksi pupuk organik, Jumat (12/12/2014).
Menurutnya, hanya dengan proses yang sederhana, pupuk tersebut diproduksi secara mandiri oleh anggota kelompok. Modal yang dikeluarkan sendiri tidak perlu terlalu banyak lantaran hanya memerlukan campuran berupa zat pengurai, kapur, dan tetes tebu.

“Prosesnya hanya mencampur dan mendiamkan campuran bahan mentah pupuk organik (kotoran sapi) selama 3 minggu dengan diselingi pembalikan sebanyak tiga kali. Setelah kering, tinggal digiling saja untuk melembutkan dan siap dipasarkan,” ungkapnya.

Ia mengatakan hasil produksi pupuk organik tersebut sudah dipasarkan tidak hanya di Kabupaten Sleman, namun hampir di seluruh Yogyakarta. Namun jumlah kotoran sapi yang diolah baru 40 persen nya saja, padahal permintaan terus bertambah sejak awal di produksi pada 2011.
“Setiap harinya, satu ekor sapi mampu menghasilkan kotoran sebanyak 25 kg. Saking banyaknya, kami tidak bisa mengolah seluruhnya, baru 40 persen. Padahal, permintaan terus meningkat karena kualitas pupuknya memang bagus dan murah,” jelasnya.

Kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan lahan dan peralatan yang belum memadai untuk meningkatkan produksi lebih dari 20 ton. Selama ini, kelompok ini hanya mengandalkan satu alat penggiling yang merupakan bantuan dari pemerintah.

“Untuk pengadaan nya masih ter kendala dana, karena keuntungan belum mengalami peningkatan. Selama ini kami juga masih menggunakan lahan milik desa dengan sistem sewa,” kata dia.
Kendati demikian, pihaknya optimistis usaha ini akan terus berkembang. Hal ini lantaran minat petani semakin cenderung menggunakan pupuk alami dibanding pupuk kimia.

Bisnis yang menguntungkan


metode bisnis yang menguntungkan

Mencari Bisnis yang menguntungkan memang tidak mudah, karena siapa pun bisa saja mengatakan bisnis mereka yang paling menguntungkan, akan tetapi benar atau tidaknya anda harus mencari tahu sendiri! terkadang satu bidang bisnis bisa mendapatkan hasil yang berbeda bagi tiap orang yang mencobanya, sebagai contoh pebisnis A melakukan bisnis online modal kecil, begitu pula pebisnis B melakukan bisnis online modal kecil pula, di bidang yang sama! pertanyaannya adalah apakah pebisnis A dan B mendapatkan hasil yang sama ? saya yakin sebagian dari anda sudah tahu jawabannya! yah benar sekali pasti berbeda! terkadang untuk beberapa kasus tertentu pebisnis A dan B mendapatkan hasil yang sangat bertolak belakang! si A mendapatkan untuk ratusan juta, sementara si B justru mengalami kerugian.

Pada dasarnya melakukan kegiatan bisnis yang menguntungkan bukan berarti Bisnis yang sedang Trend atau bisnis yang katanya menguntungkan! karena kalau dengan melakukan hal seperti itu bisa mendapatkan untung saya yakin pasti tidak akan ada orang yang kekurangan duit, tapi kenyataan berkata beda :) jadi kesimpulan nya adalah  Bisnis bisa dibilang tricky! yep jebakan! untuk mengetahuinya dengan pasti jangan percaya kata kata saya, tapi anda silakan mencoba sendiri! :D siapa yang tahu nasib orang bisa beda!

Tahukah anda mengapa saya mengatakan Bisnis terkadang bisa menjadi jebakan ? jawabannya sederhana, beda orang beda nasib! jadi dengan kata lain beda orang beda usahanya (efforts), saya yakin anda pasti sudah banyak berkeliling dari satu blog ke blog lainnya, mencari cari tentang bisnis apa yang menguntungkan, dan dari sekian ribu informasi pasti anda sudah mencoba salah satu bisnis tersebut, pertanyaan nya adalah apakah bisnis yang anda baca sudah bisa menghasilkan keuntungan ? tebakan saya adalah belum, mungkin sudah tapi tidak besar! betul tidak.

Kalau boleh jujur bisnis tidak menguntungkan adalah suatu hal yang wajar, bahkan untuk para pelaku bisnis hal tersebut sangat normal! mungkin jika anda baru saja mencoba bisnis pastinya kerugian bisnis pertama akan membuat anda sedikit parno :D betul tidak! hehehe.pertanyaan besarnya adalah cara apa yang paling efektif untuk menghindari agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi ? kalau saya boleh jujur, hal yang tidak menyenangkan tersebut bisa saja terjadi lagi! karena dalam bisnis tidak ada yang tahu pasti, mengingat sebuah bisnis adalah tidak lebih dari permainan kesempatan, jika kita bisa mengoptimalkan kesempatan tersebut , maka kesempatan anda untung akan sangat besar!

sebagai contoh, jika anda pernah mencoba bertaruh pada pertandingan pacuan kuda, ada 10 kuda yang akan bertanding, akan tetapi hanya ada 3 peringkat juara 1, 2 dan 3. sebagian pebisnis akan bertaruh pada nomor punggung kuda yang di anggap memiliki keberuntungan seperti no.1 no.7 no.9 dan lain sebagainya! jika anda bertaruh semua uang anda pada satu kuda dengan no yang menurut anda adalah sebuah keberuntungan! saya bisa jamin uang anda akan lenyap begitu saja :D kalau tidak percaya anda boleh mencobanya ;) akan tetapi ada beberapa orang yang memiliki ide yang sangat cemerlang, yaitu dengan bertaruh pada banyak kuda, dan mempertaruhkan sedikit lebih besar pada kuda yang di anggap memiliki potensi besar untuk menang! 

metode ini biasa disebut dengan diversifikasi! fungsi dari diversifikasi adalah untuk meminimalkan kerugian yang akan dia derita jika hanya bertaruh hanya pada satu kuda saja! karena saya yakin orang tersebut sudah memiliki jam terbang dan sangat berpengalaman! dan dari pengalaman yang dia dapatkan dia mempunyai satu kesimpulan pada bidang bisnis tersebut yaitu, tidak ada yang tahu dengan pasti bahwa pilihan dia akan benar, atau akan selalu benar! tapi cara efektif dan sebagai manajemen risiko adalah dengan melakukan diversifikasi, hal ini terbukti cukup ampuh, dan banyak para manajer investasi yang melakukan metode seperti ini! dan biasanya dari metode ini mereka bisa mendapatkan keuntungan yang terbilang cukup stabil antar 5-10 pertahunnya :D yep, 5 -10 % kecil banget bukan.

bagi para pebisnis senior keuntungan 5-10% adalah lebih baik ketimbang tidak sama sekali! karena pada awal mereka melakukan bisnis tujuan utama mereka adalah satu yaitu konsistensi! bukan untung besar sebanyak banyaknya dalam waktu secepatnya! mereka tahu dan sudah pernah terbakar, jadi mereka sadar betul bahwa ada waktu di mana mereka akan mengalami kerugian! akan tetapi dengan diversifikasi pada pemilihan investasi bisnis, untuk jangka panjang kerugian yang mereka derita bisa dibilang sangat minim!


Kesimpulan

mengingat tidak ada kepastian dalam sebuah bisnis, metode diversifikasi adalah salah satu metode yang paling efektif untuk menghindari kerugian besar! metode diversifikasi sangat cocok untuk diterapkan pada bisnis anda(bukan judi contohnya taruhan ) untuk menghindari kerugian besar! oleh karena itu jika anda ingin mendapatkan keuntungan yang stabil, coba untuk melakukan keragaman bisnis pada bidang yang sama(diversifikasi)

Artikel lainnya